Tanda Khusus pada Uang Peringatan Kemerdekaan Rp 75.000 untuk Tunanetra


 Sesudah peluncuran pada 17 Agustus 2020, Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) nominal Rp 75.000 benar-benar disukai warga. Mereka selekasnya lakukan pendaftaran melalui aplikasi Bank Indonesia. Seseorang cuma bisa pesan satu lembar dengan memberikan NIK (Nomor Induk Kependudukan). Kelak pemesan pilih tempat pemungutan.

Ada Trezeguet Baru di Premier League

UPK 75, demikianlah nama terkenal uang ini, diciptakan sekitar 75 juta lembar. Maklumlah 'barang baru', jadi warga masih euforia dengan uang ini. Mengakibatkan, ada yang telah memperoleh koleksi itu, lalu jual kembali lagi pada harga beberapa ratus ribu sampai juta-an. Entahlah, adakah yang membeli atau mungkin tidak.


Pada step pertama ini pemungutan cuma dapat dilaksanakan di kantor Bank Indonesia. Beberapa waktu akan datang, gagasannya ada lima bank sebagai tempat penukaran. Paket UPK 75 dibatasi sebab ada epidemi Covid. Bank Indonesia betul-betul menetapkan dengan cara ketat prosedur kesehatan. Pada pihak lain, warga tidak sabar untuk lihat 'barang baru'.


"Kita bikin banyak, warga tak perlu takut," demikian kata Pak Marlison Hakim (Kepala Departemen Pengendalian Uang Bank Indonesia) pada acara webinar bertajuk "Ngobrolin Uang Peringatan Kemerdekaan Ke-75 Republik Indonesia" pada Rabu, 26 Agustus 2020.


Semasa 3 hari tempo hari, Bank Indonesia sudah keluarkan 50.000 lembar UPK 75. Untuk menyingkat proses penukaran, selanjutnya diambil kebijaksanaan pemesanan bisa dilaksanakan dengan cara kolektif minimum 17 orang. Masih satu NIK cuma bisa satu lembar. Mereka yang mendaftarkan kembali lagi, akan diketahui berdasar NIK itu.


UPK 75 menampung saudara-saudara kita yang tunanetra. Menurut Pak Marlison, ada sinyal spesial di bagian kiri serta kanan berbentuk empat garis kasar. Perlu untuk diketahui, kata Pak Marlison, UPK 75 dapat digunakan bertransaksi.


Menurut pandangan Pak Untoro yang bertambah dekat dipanggil Pak Uno, UPK 75 benar-benar meriah dengan warna. Ini sebab pada uang reguler cuma didominasi 1-2 warna. Maklum ada sinyal spesial, contohnya uang Rp 5.000 coklat, uang Rp 20.000 hijau, serta uang Rp 100.000 merah.


Pak Uno ialah numismatis senior. Dia mengutamakan pada uang Nusantara, baik kertas atau koin. uang-uang kerajaan di Nusantara. Untuk perbandingan, dia mengumpulkan uang-uang luar negeri. Uang dari Swiss dia nilai terbagus.


Ada satu kritikan Pak Uno dalam acara itu. Menyongsong acara Asian Games 2018 lalu, Bank Indonesia tidak mengeluarkan uang komemoratif. Walau sebenarnya uang komemoratif dapat untuk mengenalkan kebudayaan serta pariwisata Indonesia pada dunia.


Ikut bicara dalam webinar Kepala Sekretariat Presiden Pak Heru Budi Hartono. Dia menyampaikan semua persiapan untuk bikin uang itu. Begitupun Pak Didyk dari Kementerian Keuangan.


Gambar pada UPK 75 sebagai wakil perolehan Indonesia serta kebinekaan. Perwakilan dari Sabang sampai Merauke berada di sini. Misalnya saja baju yang dikenai beberapa anak, yang rerata berusia 10 tahun. "Mudah-mudahan 25 tahun akan datang, waktu Indonesia berumur 100 tahun, mereka jadi pimpinan," kata Pak Heru.


Ibu Nungki Kusumastuti yang bicara kebudayaan menginginkan ada buku spesial yang mengulas UPK 75. Soalnya, banyak info kebudayaan terdapat di UPK 75.


Bertindak selaku host bercakap enjoy itu Mbak Alia Karenina. 5 orang penanya akan mendapatkan cendera mata dari Bank Indonesia.


Postingan populer dari blog ini

Japan has passed legislation aimed at promoting the understanding

Rugi 11 Triliun, Pertamina Harus Belajar ke Dirut yang Dicopot Menteri Rini

An "unmatched dry spell" is actually impacting the Panama Canal's supply of water as well as prominent authorizations