Emas Dapat Menyelamatkan Kita dari Segala Krisis Ekonomi


 Suka sekali jika lewat beberapa artikel dakam media Kompasiana ini, saya bisa tuliskan cerita-kisah mengenai cerita saya sendiri yang sedang serta sempat saya alami. Kemungkinan semua cerita saya tidak saya tulis dengan cara komplet, tapi cerita-kisah kecil yang terpenggal-penggal. Sejak saya beraksi di dunia online, cuma sekali saya dikerjain oleh beberapa penipu di tahun 2014. Melihat dari momen kelabu itu, setelah itu saya tidak alami penipuan lagi. Saat ini jaringan penipuan itu terus mengawasi dalam jaringan yang ada di medan pekerjaan. Hingga waspadalah dengan beberapa karyawan/i serta buruh.


Di dunia investasi, kecuali ada beberapa orang yang berkeinginan baik, beberapa penipu online sedang menempatkan kail mereka dengan umpan janji-janji manis. Mereka menanti ikan-ikan kecil. Ikan-ikan kecil sangat gampang diperdaya. Ditambah lagi saya dengar jika beberapa investasi berbasiskan dana memfokuskan perhatian pada golongan muda umur. Saya khawatir, investasi dana online seringkali seperti sedang mengetes kepiawaian mainkan perangkap untuk tangkap mangsa mereka. Saat beberapa yang berminat masuk perangkap mereka, mereka susah melepas diri. Uangpun ludes dikerjakan maling online.

Ada berapakah beberapa orang yang jujur di dunia? Kemungkinan cuma sedikit, mereka kemungkinan datang dari beberapa orang simpel. Mereka ialah the real winner dari kehidupan ini, bukan beberapa orang besar-berkuasa. Saya sendiri tidak mempunyai pengalaman lakukan investasi dana. Saya memerhatikan investasi CHR yang dipopulerkan seorang keponakan saya. Selama ini menjumpai jalan sunyi karena kritis Corona. Riziko besar adalah saat kita buka tabungan lewat pengendalian manejer. Pengelola pasti memerlukan uang untuk kerja. Serta salah satu uang yang didapat si menejer adalah uang yang masuk untuk hasil ia menipu semua [erhatian beberapa investor serta mengeruk keuntungan.

Saya membaca serta dengar cerita-kisah mereka yang menabung dengan berbagai produk keuangan: mereka rajin simpan, tetapi mereka tidak dapat mencairkan kembali lagi uang yang telah ditabung. Situasi ini memunculkan tempat subur buat beberapa broker. Sayangnya mereka yang menabung uangnya ialah beberapa masyarakat yang repot kerja untuk karyawan/i yang belum pernah buka Internet serta Computer.

Tapi cerita-kisah yang betul mengenai diri harus mencakup cerita yang sempat serta sedang berlangsung pada diri penulis sendiri dalam hubungan dengan situasi riil bangsa dan negara biasanya. Itu penyebabnya, saya benar-benar berkesan dengan topik dalam website competition ini.

Topik lomba ini mewajibkan saya mengulas mengenai: tabungan, ATM, Koperasi, Internet Banking, SMS Banking, SMA Banking, Payoneer Card, credit, sampai investasi emas. Saya sempat juga mengulas mengenai skema serta ketentuan menabung dengan cara 50-30-20. Mujur jika dua artikel dalam lomba website ini diganjari oleh Admin Kompasiana untuk artikel-artikel dengan rangking Headlinenews (HL). Ke-2 artikel yang masuk HL itu ialah: (1). Taruhlah Beberapa Uang Anda di Bank serta Jangan Butuhkan Semua untuk 10 Hal Berikut, (HL: 21 Agustus 2020). (2). Rupanya Besarnya Jumlah Uang di Bank, Bukan Satu-Satunya Unsur Pemicu Seorang Disebutkan Kaya, (HL: 25 Agustus 2020).

Saya tidak paham apa posisi untuk artikel Headlinenews (HL) akan makin dekati saya untuk penulis di barisan beberapa barisan 'pemenang lomba blog'. Salah satunya kemauan saya yang belum terwujud di Kompasiana s/d saat ini adalah saya ingin mencatat diri untuk juara salah satunya lomba website di Kompasiana. Juara lomba website ialah harapan saya semenjak saya berperan dalam lomba website di Kompasiana. Hal tersebut sekaligus juga untuk bentuk pernyataan pada posisi kepenulisanku di dunia maya. Hingga sejauh masih ada peluang buat saya untuk menulis dalam lomba ini, saya akan menjaga wawasan mengenai apa karena orang menabung serta berinvestasi untuk menangani krisis-krisis di hari esok.

Begitu keutamaan meramu satu cerita mengenai pengendalian uang berdasar cerita-kisah yang telah serta sedang berjalan pada diri saya sendiri. Begitu berbahayanya habiskan uang tanpa ada kendali untuk lakukan tabungan pribadi. Supaya untuk manusia, kita dapat mendapatkan pemicu serta resiko dari semua aksi kita sendiri yang salah. terkait dengan bahaya dari resiko aksi kita yang salah cuma tingkatkan ketidaktetapan pada saat ini serta hari esok.

Dengan begitu beberapa pertanyaan yang perlu adalah: apa yang Anda harus dilaksanakan, bagaimana Anda harus melakukan tindakan serta siapa yang perlu jadi aktornya? Saat kesetaraan sudah bertambah karena itu peranan negara pada tiap individu makin lenyap, karena itu yang ketinggalan adalah kemandirian masyarakat.

Dalam civil society, kemandirian dalam penataan keuangan benar-benar penting. Kebijakan dalam pengendalian keuangan harus dilaksanakan dengan cara ringkas, irit, mandiri, terbuka, efisien, berhati-hati pada pemborosan, produktif serta nyaman. Panggilan hidup berswasta tidak dapat dijauhi.

Industri harus berkiblat pada service, bukan manufaktur. Hukum serta pemerintah tidak ditantangkan dengan warga, hukum serta pemerintah harus membuat perlindungan golongan loyo. Pasar tenaga kerja harus bertambah fleksibel.

Postingan populer dari blog ini

Japan has passed legislation aimed at promoting the understanding

Rugi 11 Triliun, Pertamina Harus Belajar ke Dirut yang Dicopot Menteri Rini

An "unmatched dry spell" is actually impacting the Panama Canal's supply of water as well as prominent authorizations